Aspek
materi pelajaran
Mata pelajaran yang diprogramkan dimadrasah Aliyah ini
meliputi aspek spiritual (keagamaan), kemasyarakatan, budaya, seni dan
teknologi. mengajarkan ilmu-ilmu Agama, termasuk di
dalamnya bahasa Arab sebagai alat mutlak untuk membaca kitab-kitab
pelajarannya. Karena itu, semua pelajaran Agama dan bahasa Arab menjadi
pelajaran pokok.. Pendidikan madarsah Aliyah termasuk lembaga
pendidikan yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan Islam atau pendidikan
pesantren. Oleh karena itu secara umum lembaga pendidikan Islam mempunyai
karakteristik ( Langgulung: 1979) sebagai berikut :
· Menonjolnya tujuan agama dan akhlak
· Maksudnya : baik tujuan, materi, metode,
alat dan tekhnik bercorak agama dan segala yang diajarkan dan diamalkan dalam
lingkungan agama dan akhlak didasarkan pada al-Qur’an dan as-Sunnah serta peninggalan
orang-orang terdahulu yang saleh.
· Bersipat konprehensip
Kurikulum yang betul-betul mencerminkan, semangat
pemikiran yang menyeluruh. Hal ini terlihat dalam perhatiannya pada
pengembangan dan bimbingan peserta didik dilihat dari segi intelektual,
psikologis, sosial dan spiritual.
· Adanya keseimbangan
Apa yang dipelajari, dipahami dan dikembangkan oleh peserta didik di
lembaga madrasah tidak terlepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat sebagai
pengguna dari lulusan. Oleh karena itu kurikulum madarasah tidak hanya muatan
yang terkait dengan persoalan akhirat saja, akan tetapi termasuk persoalan
dunia. Sehingga out put yang dihasilkan nanti tidak saja segi agama yang
menonjol akan tetapi ilmu keduniawianpun dikuasai.
· Kecenderungan pada seni halus, terkait
dengan aktivitas pendidikan jasmani, latihan militer, pengetahuan tekhnik,
latihan kejuruan, bahasa asing dan sebagainya. Sehingga dari segi bakat,
perasaan keindahan peserta didik dikembangkan.
· Penyesuaian kurikulum dengan kemampuan dan
perbedaan peserta didik, tuntutan masyarakat, perubahan yang ditimbulkan oleh
perkembangan ilmu dan teknologi.
Lebih jauh Hasan
Langgulung (1979) menulis tentang prinsip-prinsip yang manjadi dasar dalam kurikulum pendidikan
Islam yaitu :
· Pertautan yang sempurna dengan
ajaran-ajaran dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu setiap yang berkaitan
dengan kurikulum, termasuk falsafah, tujuan, materi metode mengajarcara-cara
perlakukan harus berdasar pada agama dan akhlak Islam.
· Menyeluruh (universal) pada tujuan dan ruang
lingkup materi kurikulum. Terkait dengan pembinaan akidah, akal, jasmani,
perkembangan spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi dan politik termasuk
ilmu-ilmu agama,bahasa, kemanusioaan, fisik,praktis, profesional, seni rupa dan
lain-lain.
· Keseimbangan yang relatif antara dan
kandungan atau isi kurikulum.
· Perkaitan dengan bakat, minat kemampuan
dan kebutuhan peserta didik begitu juga dengan alam sekitar fisik dan sosial
dimana peserta didik berinteraksi dengan lingkungan masyarakat.
· Pemeliharaan perbedaan-perbedaan
individual peserta didik, dalam hal minat, bakat, kemampuan dan kebutuhan yang
diperlukan dalam kehidupan di masyarakat.
· Perkembangan dan perubahan. Artinya
kurikulum pendidikan Islam itu, siap untuk manerima dan melakukan suatu
perubahan sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan ilmu dan teknologi.
· Pertautan materi pelajaran dengan berbagai
pengalaman, kebutuhan peserta didik, masyarakat, sesuai dengan tuntutan
jaman.
Apabila suatu
kurikulum dapat dirumuskan atas prinsip-prinsip di atas maka, sudah pasti
sekolah atau madrasah itu akan mampu menghasilkan manusia paripurna yaitu
manusia yang dalam hidupnya selalu didasarkan atas iman dan takwa kepada Allah
sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati, Arifin (2003:87)
Materi pelajaran berorentasi pada subject-centered sekaligus
student-centered. Subject-centered mempertimbangkan materi (tema dan topik)
yang sesuai dengan pendidikan Islam. Tujuan yang ingin diharapkan adalah dapat
memahani anak usia sekolah menengah agar secara psikologis mampu hidup,
belajar, dan tumbuh dewasa sebagaimana yang diharapkan meskipun dalam suasana
yang tidak kondusif sekalipun. Kedewasaan yang diharapkan yaitu dapat membangun
sikap yang menghargai aturan dan norma positif dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan
student-centered mengacu pada pertimbangan kondisi peserta didik, termasuk
bagaimana agar mereka memiliki minat dan daya tarik untuk mempelajari materi
pendidikan Islam yang dituangkan dalam kurikulum. Student-centered juga
menempatkan peserta didik sebagai subjek yang berpotensi dan mampu berfikir dan
bersikap melalui proses pembelajaran yang interaktif dan demokratis.
4. Aspek
struktur kurikulum Pendidikan Madrasah Aliyah
Dilihat dari segi struktur kurikulum, madrasah Aliyah yang
diterbitkan oleh Departemen Agama dalam kerangka dasar dan struktur kurikulum
2004 berbeda dengan sekolah umum lainnya. Perbedaanya nampak pada pengembangan
pendidikan agama Islam yang terkait dengan mata pelajaran ; al-Qur’an Hadits,
Aqidah Akhlak, Fiqih dan sejarah Islam. Pada setiap program baik program
bersama, program studi ilmu alam, program studi ilmu social, program studi ilmu
agama Islam, program studi bahasa maupun program keahlian kejurun mata pelajaran tersebut diberikan. Dengan
demikian jumlah jampun di madrasah aliyah ini ada perbedaan dengan tingkat
sekolah menengah umum lainnya.
5. Aspek
tuntutan pendidikan Madrasah Aliyah
Kurikulum pendidikan
madrasah Aliyah ke depan harus lebih
menitik beratkan pada pencapaian ilmu keagamaan, pengetahuan dan teknologi yang dijiwai
dengan semangat iman dan taqwa. Bentuk kurikulum yang integrirtid antara agama (iman dan
takwa), pengetuhuan dan teknologi merupakan tuntutan kebutuhan masyarakat dari
lulusan pendidikan madarsah aliyah. Oleh karena itu, pendidikan
agama yang sesuai dengan perkembangan peserta didik dan tuntutan
masyarakat, dalam konteks kita sekarang, yang diajarkan tidak hanya sekadar
dogma-dogma ritual yang katakanlah fiqh-oriented, tapi juga wawasan-wawasan
keislaman yang lain, termasuk misalnya wawasan Islam mengenai kemoderenan,
kemajuan ilmu pengetahuan dan kebangsaan. Oleh karena itu pendidikan
Islam atau madrasah adalah integrasi keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan.
Kenapa keindonesiaan? Karena kita hidup di Indonesia, tidak di tempat lain. Kenapa
kemanusiaan? Karena Islam itu rahmatan lil ‘âlamîn; tidak hanya untuk umat
Islam, tapi juga untuk umat lain ( Azumadri:2002)
Untuk menjawab tuntutan kebutuhan akan pendidikan madarasah
Aliyah ke depan diperlukan perencanaan program kurikulum yang didasarkan atas
prinsip-prinsip sebagai berikut :
·
Meningkatkan kualitas hidup anak didik pada tiap
jenjang sekolah
·
Menjadikan kehidupan actual anak kea rah
perkembangan dalam suatu kehidupan yang bulat dan menyeluruh. Ia dapat
berkembang kea rah kehidupan masyarakat yang paling baik
·
Mengembangkan aspek kreatif kehidupan sebagai
suatu uji coba atas keberhasilan sekolah, sehingga anak didik mampu berkembang
dalam kemampuannya yang actual untuk aktif memikirkan hal-hal baru yang baik
untuk diamalkan
Dengan melihat beberapa aspek kerakteristik kurikulum Madrasah Aliya (MA)
maka salah satu model kurikulum yang bisa diterapkan adalah” Transformation
model” yang dikembangkan oleh Weinstein and Fantini (1970) . model ini berpusat
kepada kepentingan peserta didik. Adapun langkah-langkah model ini : (1)
mengidentifikasi siswa, (2) mendiagnosis kebutuhan siswa, (3) meneliti lebih
mendalam latar belakang kebutuhan siswa,
(4) mengorganisir ide-ide pembelajaran, (5) menseleksi materi pelajaran, (6)
mengembangkan kemampuan belajar, (7) menentukan prosedur mengajar, ( 7)
menentukan hasil atau melakukan penilaian, Weinstein & Fantini ( 1970;35).